Bangunan Analogi
Analogi merupakan salah satu pendekatan bentuk yang digunakan dalam dunia arsitektur. Pendekatan analogi dapat dikatakan berhasil jika pesan yang ingin disampaikan atau objek yang dianalogikan dapat dimengerti oleh mayoritas orang. Dalam konsep analogi, hal yang terpenting adalah persamaan antara bangunan dan objek yang dianalogikan. Maksud persamaan ini adalah pesan yang akan disampaikan nantinya. Bukan benar-benar bentuk atau pun ukuran bangunan yang serupa.
Konsep analogi sendiri terdiri dari berbagai macam kategori berdasarkan tipe analogi yang digunakan. Berikut ini adalah macam-macam dari konsep analogi, yaitu :
- Anaolgi Simbolik (Symbolic Analogy)
Analogi simbolik adalah analogi dimana sang arsitek menyelesaikan permasalahan desain dengan cara menyisipkan makna tertentu secara tersirat. Analogi ini dapat dikatakan sebagai bentuk analogi tidak langsung.
Menara Eiffel, Prancis
Siapa yang tidak tahu dengan Menara Eiffel? Pada awalnya, Menara Eiffel dibangun sebagai gerbang I’Exposition Universelle 1889, yakni sebuah World’s Fair yang bertepatan dengan 100 tahun dari peristiwa Revolusi Perancis. Meski pada saat berlangsungnya proses pembangunan mendapat banyak kecaman dan protes dari masyarakat setempat, akan tetapi Menara Eiffel tetap dibangun dari tahun 1887 sampai dengan tahun 1889.
Desain dari Menara Eiffel ini ternyata juga menggunakan pendekatan analogi, lho! Menara Eiffel dirancang sebagai sebuah bangunan yang menggambarkan sesosok wanita feminim yang elegan. Menara Eiffel seakan merepresentasikan bagaimana seorang wanita anggun berdiri, bagaimana bentuk tubuhnya yang elegan.
- Analogi Biologis
Proses Analogi Arsitektur yang menganggap bahwa membangun
adalah proses biologis bukan proses estetis. Dengan arti yang lebih luas, dalam
merancang menggunakan pendekatan Analogi Biologis maka arsitek tersebut lebih
mengedepankan proses pembangunannya terhadap fungsi dan keadaan serta
keberadaan bangunan tersebut terhadap lingkungan sekitar daripada mengedepankan
keindahan bentuk bangunan.
Green School, Bali
Arsitek: John Hardy
Dengan memanfaatkan bambu sebagai struktur dan konstruksi
pada seluruh bangunan yang selesai dibangun tahun 2007 ini merupakan
implementasi sang Arsitek dalam realisasi pemikirannya yaitu untuk menggunakan
material alam yang berada disekitar Tapak. Dan pada saat itu material bambu
sangat banyak didaerah itu. Lokasi Bangunan : Kab. Badung, Bali, Indonesia
Bangunan bermassa banyak yang difungsikan sebagai sekolah
internasional ini mengedepankan interaksi dengan alam pada setiap bangunannya,
sehingga hampir keseluruhan bangunan dibiarkan tanpa sekat dinding yang
bertujuan agar ruang dalam dan luar dapat menyatu
Dengan memaksimalkan usaha dalam membentuk atap seperti
rumah keong, arsitek berhasil menutup bangunan tanpa menggunakan bata maupun
triplek untuk bangunan Mes Guru pada Green School Bali ini.
Yang dimaksudkan oleh analogi personal adalah seorang arsitek yang membayangkan atau mengandaikan dirinya sendiri sebagai bagian dari permasalahan yang ada di dalam desain sebuah arsitektur. Hal ini dimisalkan seperti sang arsitek yang seolah-olah membayangkan dirinya sebagai bangunan yang menghadap ke suatu arah tertentu, bagaimana respon yang akan diterimanya terhadap cahaya matahari yang datang.
Montjuic Communication Tower
Arsitek: Santiago Calatrava
Menara komunikasi ini terletak di daerah Montjuic, Barcelona, Spanyol. Montjuic merupakan sebuah area olimpiade, dimana Torre Telofonica ini difungsikan sebagai pengirim siaran televisi Olimpiade Musim Panas pada tahun 1992.
Sebagai arsitek, Santiago Calatrava mendesain menara ini dengan menggunakan analogi seperti seorang atlet yang tengah memegang obor olimpiade. Hal ini dihasilkan berdasarkan pertimbangan site dan fungsinya. Menara ini pun menggunakan pentransformasian dari sebuah bentuk alam dengan representasi simbolik.
Sumber:
https://rumahlia.com/desain/contoh-bangunan-analogi
http://www.academia.edu/16758365/ANALOGI_BIOLOGIS_DALAM_PERANCANGAN_ARSITEKTUR
Belum ada tanggapan untuk "3 Analogi dalam Arsitektur"
Posting Komentar